PENCAKSILAT CEMPAKA PUTIH MAGETAN. Read More . Unknown. Senin, Maret 16, 2015 Add Comment Edit. IKATAN PENCAK SILAT NAHDLATUL ULAMA PAGAR NUSA. Read More . Unknown. Kamis, Maret 12, 2015 Add Comment Edit. PENCAK SILAT JURUS BUAYA TEKNIK BUAYA PADA ILMU PERGURUAN BELA DIRI (PENCAK SILAT) KUDUS Bertempat di Sukun Sport Center (SSC) Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus pada Jumat – Ahad (11 – 13/2/2022), akan dilangsungkan Kejuaraan Daerah (Kejurda) VII Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Jateng 2022. H Husnul Khitam Qosim, ketua panitia Kejurda, sebelumnya MateriPencak Silat Pagar Nusa Bakudi susun oleh tim yang terdiri dari dewan dan sumber lain dari berbagai aliran asli dari seluruh Indonesia seperti Cimande, Cikaret, Cikampek, Cikalong, Minang, Mandar, Mataram, dll. secara sistematis dengan metode modern.Penyusunan jurus baku, baik fisik maupun non fisik dilakukan secara bertahap, memakan SikapJati diri Pagar Nusa Jati diri Pagar Nusa sama dengan jati diri NU itu sendiri, yaitu: 1. Ukhuwah Pagar Nusa Artinya Persaudaraan tanpa membedakan aliran dan perguruan silat di Pagar Nusa. Makanya di kenal 1 Surat edaran dari Pengkab IPSI Kampar Nomor /IPSI/2021, Perihal Pengantar Proposal Kejuaraan, pada tanggal 20 Februari 2021 (Surat terlampir). 2. AD/ART Pengurus Pusat Keluarga Besar Berguruan Pencak Silat KOSNGOSAN. 3. s88nKN. Jejak Pendekar Pagar Nusa Film Dokumenter ini diproduksi oleh Nusantara Utama Production NUPro. Mengangkat kisah pendekar Pagar... 33 Views Cianjur, NU Online Jabar Pimpinan Cabang PC Pencak Silat Nahdlatul Ulama PSNU Pagar Nusa Kabupaten Cianjur rutin mengadakan private jurus baku Pagar Nusa salah satunya sering digelar di Rayon Pondok Pesantren Aminatul Huda Al-Musri 1 Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, dimana sebanyak 41 peserta dari 16 Pimpinan Anak Cabang PAC / Rayon se-Kabupaten Cianjur, ikut ambil bagian pada kegiatan tersebut. Sekretaris PSNU Pagar Nusa Kabupaten Cianjur Achmad Mubarok yang juga hadir sebagai narasumber mengatakan, dilaksanakannya private jurus baku Pagar Nusa untuk mencetak kader-kader pelatih yang militan dan siap menyebarkan syiar Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah. “Melalui Badan Otonom Banom Pagar Nusa di bawah arahan PCNU Kabupaten Cianjur, kami siap terus melakukan syiar ke-NU-an ke seluruh pelosok daerah,” ujarnya kepada NU Online Jabar, Jumat 13/01/2022. Ia berkata, program latihan rutin Pagar Cianjur dilaksanakan 1x dalam sepekan. Adapun hari dan waktu latihan diserahkan kepada pengurus di setiap masing-masing PAC dan PR Pagar Nusa. "Tentunya setelah koordinasi dengan para pelatih yang sudah disiapkan oleh majlis pelatih di tingkat PC Pagar Nusa Kabupaten Cianjur," sambungnya. Turut hadir pada kegiatan tersebut Pembina PSNU Pagar Nusa Kabupaten Cianjur sekaligus pemateri Mulyawan Tirta Supraja. Ia menyampaikan pentingnya PSNU Pagar Nusa dalam menjaga ulama dan bangsa. "Selain materi berbagai jurus khusus yang telah diberikan, penting juga disampaikan perihal kepemimpinan, keorganisasian, kebangsaan, dan yang lainnya," ucap Ketua Yayasan Assyakir Ciranjang ini. Menurut pria lulusan UPI Bandung tersebut menjelaskan bahwa latihan rutin ini wajib dilaksanakan dalam rangka menjaga, mempertahankan dan mengembangkan jurus-jurus yang ada dan menjadi ciri khas di Pencak Silat Pagar Nusa, khususnya PS Pagar Nusa Kabupaten Cianjur. "Selaku dewan pembina, tentunya kami akan senantiasa memberikan full support kepada setiap pengurus, baik di tingkat PR, PAC dan PC yang terus konsisten melaksanakan program latihan rutin, karena kita menyadari tidak ada yang dadakan kecuali tahu bulat," tuturnya sambil tersenyum. Sebagai informasi, kegiatan rutin ini diselenggarakan oleh Divisi Kepelatihan dan Wasjur PSNU Pagar Nusa Kabupaten Cianjur yang diketuai M Reza Abdul Malik Al-Qurtuby. Pewarta Wandi Ruswannur Editor Muhammad Rizqy Fauzi Oleh Abdullah Wong Meski subuh hampir habis, sisa-sisa malam seperti enggan beranjak. Tapi tidak dengan pijar matahari. Dengan penuh keyakinan, matahari melangkah pasti menyapa bumi. Begitulah matahari, senantiasa menyinari dan tak pernah ingkar janji. Sementara, sebuah ruang di padepokan itu tengah menjadi saksi dari ketulusan dan kemurnian para pendekar sejati. Keringat dan mata penat para pendekar itu sama sekali tak menyiratkan sikap lelah apalagi menyerah. Ujung malam itu, subuh yang nyaris habis itu, adalah puncak gelaran kongres yang diselenggarkan para pendekar Pagar Nusa NU. Pagar Nusa sebagai badan otonom NU yang bergerak dalam pembinaan pencak silat baru usai melangsungkan kongres keempat. Kongres yang diadakan di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah Jakarta dari tanggal 5 hingga 7 Desember 2022 itu kembali memberikan amanah kepada Muchamad Nabil Haroen sebagai Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama PSNU Pagar Nusa untuk masa khidmah 2022-2027. Sorot ratusan mata para pendekar tampak haru dan penuh suka cita tapi bukan euforia. Rasanya, seluruh panitia layak untuk berbangga. Bagaimana tidak, Pagar Nusa sebagai sebuah perkumpulan yang berisi para pendekar silat, tentu dibayangkan untuk beradu jurus dan kekuatan demi memenangkan sebuah pertarungan. Edy Junaedy, sebagai ketua panitia kongres, sungguh telah menyuguhkan sebuah pertandingan hati yang kini makin langka kita temui. Terlebih di saat ini ketika kepentingan untuk mendapatkan tampuk kekuasaan selalu menjadikan uang sebagai panglima. Tapi di ujung malam yang nyaris subuh itu, Pagar Nusa menghadirkan jurus yang dipenuhi sikap kedewasaan dan kesantunan. Jurus Pagar Nusa itu bernama Jurus Cinta. Sebuah jurus yang memiliki daya dan kekuatan untuk menjaga, merangkul, melindungi dan tentu saja mengayomi. Muchamad Nabil Haroen yang akrab disapa Gus Nabil, ketika diberi kesempatan menyampaikan sambutan tidak merasa tampil sebagai pemenang. Karena dalam Jurus Cinta tak ada istilah kalah dan menang. Dengan penuh keyakinan Gus Nabil berkata, “Saat ini, angka-angka tak lagi penting. Karena siapa pun yang berada di dalam ruangan ini adalah sahabatku.” Dari pernyataan itu jelas kiranya bahwa Gus Nabil meyakini bahwa seluruh peserta dalam kongres itu duduk setara. Gus Nabil terpilih kembali menjadi pucuk pimpinan di Pagar Nusa tentu bukan perkara gampang. Sejak terpilih pada masa bakti sebelumnya, Gus Nabil melakukan sejumlah transformasi dan langkah-langkah strategis bagi Pagar Nusa. Mulai dari penataan administrasi melalui e-KTA, keanggotaan dan kaderisasi, pelatihan dan pembinaan anggota dan pelatih, program kejurnas pencak silat, termasuk juga program-program keumatan, kemanusiaan, hingga kebangsaan. Seluruh kerja keras itu kiranya cukup sebagai arsenal bagi Gus Nabil untuk dipercaya kembali menjadi Ketua Umum Pagar Nusa. Kongres yang merupakan permusyawaratan tertinggi dalam Pagar Nusa kali ini tentu saja bukan sekadar menjadi ajang pemilihan ketua umum. Sejumlah agenda penting dilangsungkan dalam kongres demi memperbaiki sistem dan tata kelola organisasi Pagar Nusa, mulai dari manajemen dan aturan main organisasi yang menjadi sorotan utama. Ala kulli haal, Selamat dan Sukses untuk Pagar Nusa. Betapa Pagar Nusa telah memberi keteladanan berupa kesejukan, kedewasaan, dan kemurnian para satria. Kiranya tak berlebihan jika dikatakan bahwa keberhasilan penyelanggaraan Kongres IV Pagar Nusa adalah kado indah akhir tahun yang dihadiahkan bukan hanya untuk seluruh lembaga dan badan di dalam tubuh NU, tapi juga seluruh organisasi di penjuru negeri ini. Teruslah berkarya Pagar Nusa; nusa dan bangsa senantiasa menanti baktimu. Silat dan jurus-jurusmu kiranya menjadi tarikat untuk menyambung dan mengutuhkan integritas bangsa dan negeri ini. Istiqamah mengabdi; menjura ke angkasa dan mengakar ke bumi, demi menjaga keadaban yang sejati. Penulis adalah Budayawan dan Pemerhati Pencak Silat Ilustrasi pencak silat Pagar Nusa. Foto Lolita Claudia/KumparanPagar Nusa memiliki nama resmi yaitu Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama IPS-NU dan kemudian berubah menjadi Pencak Silat NU PSNU. Nama Pagar Nusa sendiri merupakan singkatan dari Pagar NU dan laman NU Online, sejarah Pagar Nusa berawal dari hasil musyawarah pada 27 September 1985, oleh KH Suharbillah dan KH Mustofa Bisri yang menemui KH Agus Maksum Jauhari atau Gus Maksum tokoh ilmu bela diri untuk berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, tersebut bertujuan membentuk suatu wadah di bawah naungan NU yang dikhususkan untuk mengembangkan seni bela diri pencak silat. Musyawarah ini dihadiri oleh banyak tokoh pencak silat dari Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, Cirebon, dan hasil musyawarah tersebut terbitlah Surat Keputusan Resmi Pembentukan Tim Persiapan Pendirian Perguruan Pencak Silat Milik NU. Surat ini disahkan pada 27 Rabi’ul Awal 1406/10 Desember 1985 dan berlaku hingga 15 Januari musyawarah diadakan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 3 Januari 1986. Musyawarah ini menyepakati susunan Pengurusan Harian Jawa Timur yang sekaligus merupakan awal pembentukan Pengurus Pusat. Dari musyawarah tersebut, terpilihlah Gus Maksum menjadi ketua umum kepengurusan ketua PSNU Jawa Timur KH Anas Thohir mengusulkan nama Pagar Nusa. Hingga kini Pagar Nusa telah menjadi Badan Otonom Banom PSNU Pagar Nusa dalam naungan NU yang disahkan melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli pencak silat Pagar Nusa. Foto Lolita Claudia/KumparanAliran Pencak Silat di IndonesiaSelain seni bela diri Pagar Nusa, masih banyak aliran pencak silat lainnya yang ada di Indonesia. Keberagaman aliran dan perguruan seni bela diri tersebut menunjukan kekayaan budaya masyarakat Indonesia yang kemudian berkembang dalam beberapa aliran yang memiliki ciri khas ini beberapa jenis atau aliran pencak silat yang bersumber dari Buku Jago Beladiri yang ditulis Muhammad Syahrial1. PSHT Persaudaraan Setia Hati TeratePSHT didirikan pada 1903 oleh Ki Ngabehi Soeromihardjo atau yang dikenal dengan Eyang Suro. Awalnya, Eyang Suro menamakan aliran pencak silatnya Djojo Gendilo Tjipto Muljo. Kemudian, pada 1917 ia baru mendirikan perguruan silat bernama Persaudaraan Setia Hati Terate di Desa Winongo, Hati memiliki arti sebuah kesatuan tunggal dalam hati dan pikiran manusia yang berorientasi pada Tuhan. Sedangkan, Terate diartikan sebagai sebuah keindahan dan keagungan bunga yang dapat bertahan di mana Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT mengutamakan persaudaraan antara manusia dan kombinasi antara ajaran spiritual ilmu kebatinan dengan gerakan pencak pencak silat. Foto ANTARA FOTO/INASGOC/KUMPARANSPORT/Melvinas Priananda2. Pencak Silat Putra Kera SaktiPencak Silat Kera Sakti didirikan oleh R. Totong Kiemdarto pada 1980 di Kota Madiun. Perguruan ini mengajarkan kungfu atau kuntauw bahasa Hokkian serta jurus kera aliran utara dan selatan nan pie ho jien. Sang pendiri mempelajari gerakan-gerakan seni bela diri dari pendekar aliran kungfu China yang ada di halnya dengan beberapa aliran lainnya, dalam Pencak Silat Kera Sakti, tingkat keahlian pemainnya diukur dari sabuk yang dimilikinya. Dalam tingkatannya, terdapat lima tahapan penting untuk mencapai tingkat yang tertinggi, yaitu tingkat dasar I, II, warga tingkat I, II, dan Pencak Silat Perisai DiriPerisai Diri didirikan oleh Soebandiman Dirdjoatmodjo putra bangsawan Keraton Paku Alam pada 2 Juli 1955 di Surabaya. Sebelum perguruan ini didirikan secara resmi, ia melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan Ki Hajar Dewantoro yang merupakan dalam silat Perisai Diri mengandung unsur kurang lebih 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia. Aliran-aliran tersebut juga ada yang ditambahkan dengan aliran shaolin siauw liem yang berasal dari China. Laporan Wartawan Rahmat W. Nugraha JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa, Gus Muchamad Nabil Haroen mengatakan bahwa organisasi pencak silat yang dipimpinnya berencana menginisiasi program Pencak Silat Polri. Dikatakan Gus Muchamad Nabil Haroen nantinya Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia PB IPSI bersama seluruh perguruan pencak silat di Tanah Air bakal merumuskan pencak silat Polri. "Beberapa hari yang lalu saya sudah sempat berdiskusi dengan Pak Kapolri, mohon saya sampaikan juga di kesempatan ini. Nanti Pak Kapolri akan mengundang Pagar Nusa dan seluruh perguruan silat yang ada di Indonesia melalui PB IBSI nanti untuk merumuskan pencak silat Polri," kata Gus Muchamad Nabil Haroen pada pembukaan Kongres Pagar Nusa di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Senin 5/12/2022. Kemudian dikatakan Gus Muchamad Nabil Haroen hadirnya pencak silat Polri merupakan wujud nyata dari menjaga warisan dan budaya bangsa. "Ini merupakan wujud nyata dan komitmen Polri untuk menjaga warisan dan budaya bangsa kita yaitu pencak silat," sambungnya. Lalu dikatakan Gus Muchamad Nabil Haroen untuk merumuskan pencak silat Polri, dibutuhkan waktu yang panjang. Hal itu karena Polri membutuhkan jurus-jurus sesuai kebutuhan. "Merumuskan pencak silat Polri tentunya butuh waktu yang panjang, karena Polri juga membutuhkan jurus-jurus tertentu, jurus-jurus sesuai dengan kebutuhan Polri," tutupnya. Kongres IV Pagar Nusa, Pencak Silat Nahdlatul Ulama Dok. PSNU

jurus pencak silat pagar nusa